Pages

Friday, 31 October 2014

REVIEW : PERBANDINGAN ROUTER LINUX SLACKWARE DAN MIKROTIK (WIRELESS)

ABSTRAK

Pemanfaatan router Open Source sebagai router yang murah, handal dan tepat guna dapat dikonfigurasikan berdasarkan tingkat kebutuhan tanpa mempengaruhi efektifitas dan kegunaanya merupakan salah satu alternative yang dapat mengurangi biaya operasional dalm pembelian software, selain itu dapat juga menggunakan PC lama menjadi router yang mampu bersaing dengan router komersial lainnya. Pada dasarnya perbandiangan kedua router tersebut menunjukan jumlah hasil tingkat kecepatan downstream dan upstream yang berbeda satu sama lain. Pada Router Slackware lebih cepat bila dibandingkan dengan Router Mikrotik hal ini dibuktikan dengan hasil speed test dari sisi client yang telah ditest ke link internasional, kemudian dengan speedtest link IIX (local) dalam jaringan sesama provider kemudian speedtest ke server lain lintas provider menunjukkan tingkat hasil yang berbeda.

Kata kunci : router, router linux, router slackware, router mikrotik, mikrotik 

PENDAHULUAN

Pada dasarnya  pemanfaatan teknologi informasi terutama jaringan internet sangat mutlak dibutuhkan.  Oleh sebab itu pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan peningkatan penggunaannya sangat diperlukan untuk terus meningkatkan daya saing bisnis dan ekonomi secara berkelajutan.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu terobosan baru untuk dapat memperluas jaringan internet yang murah, mudah efiktif dan efisien. Seiring dengan perkembangan jaringan yang semakin pesat, maka perlu adanya manajemen yang baik terhadap infrastruktur jaringan tersebut agar dapat dimanfaatkan dan berjalan dengan maksimal.

Pemanfaatan router Open Source sebagai router yang murah, handal dan tepat guna dapat dikonfigurasikan berdasarkan tingkat kebutuhan tanpa mempengaruhi efektifitas dan kegunaanya merupakan salah satu alternative yang dapat mengurangi biaya operasional dalm pembelian software, selain itu dapat juga menggunakan PC lama menjadi router yang mampu bersaing dengan router komersial lainnya.

Permasalahan yang timbul dari paparan tersebut adalah bagaimana menganalisa perbandingan router Linux Slackware dengan router MikroTik RouterOSTM dari penggunaan bandwith 2556 Kpbs.

ROUTER

Router adalah sebuah perangkat jaringan yang dikhususkan untuk meneruskan paket data antar jaringan komputer. Router bekerja di layer 3 OSI. Router digunakan untuk menyambungkan jaringan WAN. Karena WAN bekerja di layer 1, 2, dan 3 OSI maka router yang digunakan harus saling mendukung. Ada 2 jenis router, yaitu router dedicated dan router PC.


LINUX SLACKWARE

Istilah Linux atau GNU/Linux digunakan sebagai rujukan kepada keseluruhan distro Linux yang berisi program pendukung sistem operasi sepert server web, bahasa pemrograman, basis data, tampilan desktop dan aplikasi perkantoran. Linux mendukung banyak perangkat keras komputer dan telah digunakan di berbagai peralatan. Kelebihan Linux adalah vendor independence biaya operasional yang rendah dan kompatibilitas tinggi dibandingkan versi UNIX proprietari serta faktor keamanan dan kestabilan yang lebih baik dar Microsoft Windows. Hal tersebut menjadi bukti keunggulan model pengembangan perangkat lunak sumber terbuka (open source software).

Salah satu distribusi dari Linux adalah Linux Slackware. Slackware adalah distribusi linux yang paling awal dan paling tua, Slackware diciptakan oleh Patrick Volkerding. Hampir semua dokumentasi Linux disusun berdasarkan Slackware. Dua hal terpenting dari Slackware adalah isinya (kernel, library dan aplikasi) yang sudah teruji. Slackware menganjurkan untuk menginstal dari source sehingga setiap program yang diinstal teroptimasi dengan sistem, hal ini menjadi penyebab Slackware tidak mau menggunakan binary RPM dan tetap menggunakan libc5 bukan glibc2 seperti distro lainnya sampai Slackware 4.0.

MIKROTIK ROUTER OS™

MikroTIK RouterOS™ adalah sistem operasi dari MikroTik RouterBOARD. MikroTIK RouterOS™ juga dapat diinstal pada PC dan akan mengubahnya menjadi sebuah router dengan semua fitur yang diperlukan (routing, firewall, manajemen bandwidth, titik akses nirkabel, tautan backhaul, hotspot gateway, server VP, dll). Fungsi MikroTik diantaranya manajemen manajemen, firewall, wireless access point (Wi-Fi), backhaul link, sistem hotspot, Virtual Private Netword (VPN) server, Penanganan Protocol TCP/IP, dan Layer Dua Konektivitas.

PERBANDINGAN ROUTER LINUX SLACWARE DENGAN MIKROTIK DARI PENGGUNAAN BANDWITH 256 KBPS PADA SAAT DOWNSTREAM DAN UPSTREAM

Dalam hal ini, pengujian speedtest dilakukan dengan cara membuka sebuah situs web dari sisi client, dimana web tersebut adalah web yang menyediakan fasilitas speedtest, baik yang menggunakan server internasional maupun server local (Indonesia).

Dalam pengujian upstream dan downstream, penulis membagi kedalam 3 waktu jam kerja, dikarenakan diperlukan pembanding waktu yang berbeda antara jam-jam tertentu. Tiga waktu tersebut ialah pukul 08.00 – 16.00 (Shift 1), 16.00-23.00 (Shift 2) dan 23.00-06.00 (Shift 3). Dalam pengujian sebenarnya, waktu yang digunakan adalah shift 3 pada pukul 03.00 WIB dengan selisih waktu 3 menit antara router slackware dan mikrotik. Berikut adalah hasil pengujian :

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian, router slackware dan router mikrotik masing-masing memiliki tingkat kecepatan yang berbeda, baik upstream maupun downstream. Router slackware memiliki kecepatan downstream yang lebih jika dibandingkan dengan router mikrotik, tetapi router mikrotik memiliki kecepatan upstream yang lebih jika dibandingkan dengan router slackware.

Sumber

Reviewer (ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA):
- Dino Aviano (1204245)
- Fajrul Malik (1202526)
- Mila Pradini Okvitasari (1200730)
- Samekto Rinekso Pribadi (1202329)

Sunday, 12 October 2014

NEW BIDIRECTIONAL A* SEBAGAI MODIFIKASI BIDIRECTIONAL A*

NEW BIDIRECTIONAL A* SEBAGAI MODIFIKASI BIDIRECTIONAL A*


Modified Bidirectional A* (MBDA) adalah algoritma Bidirectional A* yang telah dimodifikasi sehingga memiliki algoritma yang agak berbeda dengan algoritma Bidirectional A* yang asli. New Bidirectional A* (NBA*) adalah salah satu modifikasi dari algoritma Bidirectional A*.

New Bidirectional A* (NBA*) adalah algoritma pencarian heuristik yang berdasarkan pada A*. NBA* hanya memfokuskan satu masalah pada fungsi heuristik: konsistensi.

Layaknya A*, NBA* menggunakan sebuah struktur yang menjaga agar perluasan node tetap terkendali. Dengan menggunakan notasi asli, M berisi node yang berada di “tengah”, contohnya sebuah node diantara dua pencarian. Pada awalnya, semua node berada didalam M. Node-node yang berada didalam batas pencarian merupakan node milik M yang telah diberi label. Sebuah node X telah diberi label apabila G1(X) atau G2(X) memiliki nilai yang terbatas serta node tersebut belum diperluas. Selain M, L juga merupakan variabel yang dibaca dan ditulis oleh kedua proses pencarian. L berisi nilai dari solusi terbaik sementara yang ditemukan oleh algoritma dan awalnya bernilai tak hingga. L digunakan dalam kriteria pemangkasan bersama dengan FP, yang merupakan nilai fP terkecil dalam batas pencarian dari proses p.


Operasi yang dieksekusi oleh setiap proses sekarang akan lebih terperinci. Pada walnya, nilai G1 dari semua graf diset menjadi tak hingga. Kemudian, algoritma akan membuat G1(S1) = 0 dan F1 = f1(s1). Pada setiap iterasi, node X elemen dari M dengan nilai f1 terkecil akan dipilih untuk perluasan. Nilai f1 akan disingkirkan dari M dan dipangkas (tidak diperluas) apabila f1(X) >= (L^1) atau G1(X) + F2 – h2(x) >= L. Jika tidakm maka semua turunan Y akan dihasilkan. Untuk setiap Y, G1(Y) dan L akan masing-masing diperbaharui, oleh nilai pernyataan berikut: min(G1(y),G1(X) + D1(x,y)) dan min(L,G1(Y) + G2(y)). Pada akhir iterasi, nilai F1 akan diperbaharui oleh nilai f1 terkecil didalam batas pencarian. Eksekusi akan dihentikan saat tidak ada lagi kandidat node uang bisa diperluas pada setiap sisi pencarian. Pada saat ini, L memiliki nilai solusi optimal atau nilai tak hingga bila tidak ada solusi yang ditemukan.

Sumber:
Rios, Luis H.O. dan Chaimowicz, L.().” PNBA*: A Parallel Bidirectional Heuristic Search Algorithm”. Departamento de Ciˆencia da Computac¸ ˜ao, http://homepages.dcc.ufmg.br/~chaimo/public/ENIA11.pdf.

Thursday, 9 October 2014

BERKENALAN DENGAN CLOUD COMPUTING DAN BLUEMIX

BERKENALAN DENGAN

CLOUD COMPUTING DAN BLUEMIX

A. Apa Itu Cloud Computing?

Sumber
Cloud computing merupakan pengembangan lebih lanjut dari penggunaan internet pada kehidupan teknologi informasi. Cloud computing secara umum dapat didefinisikan sebagai gabungan dari pemanfaatan komputer sebagai media teknologi informasi didalam suatu lingkungan jaringan yang berbasis internet sehingga dapat memiliki fungsi untuk menjalankan program-program atau aplikasi-aplikasi melalui komputer-komputer yang terkoneksi pada saat yang bersamaan.

Teknologi komputer berbasis cloud computing  merupakan sebuah teknologi yang memanfaatkan internet sebagai pusat server untuk mengelola data serta aplikasi. Teknologi ini memungkinkan para penggunanya untuk menjalankan suatu program tanpa harus melakukan instalasi terlebih dahulu, dan juga aplikasi ini memudahkan seseorang untuk mengakses aplikasi atau data orang lain menggunakan komputer mereka melalui akses internet.

Sumber
Cloud computing terdiri dari beberapa jenis:
  1. IaaS (Infrastructure as a Service) => Pada IaaS, penyedia layanan cloud computing menyediakan sumber daya komputasi, seperti processor, memori dan storage secara tervirtualisasi, sedangkan pemilihan sistem operasi, aplikasi yang akan dipakai, serta konfigurasi lainnya sepenuhnya berada dalam kendali pengguna.
  2. Paas (Platform as a Service) => Pada PaaS, menyediakan layanan yang berupa platform, mulai dari pengaturan server secara tervirtualisasi sampai penyediaan sistem operasi, sedangkan pengguna memiliki kendali atas aplikasi-aplikasi sampai skema basis data yang akan digunakan didalam cloud computing.
  3. SaaS (Software as a Service) => Pada SaaS, penyedia layanan sudah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan didalam cloud computing, pengguna hanya tinggal memakai saja tanpa harus mengkonfigurasi apa-apa lagi.

B. Bluemix Sebagai Terobosan IBM Dalam Dunia Cloud Computing

Sumber
IBM telah meluncurkan layanan cloud computing yang berbasis Paas, yaitu Bluemix. Bluemix merupakan layanan cloud computing yang mampu menjalankan berbagai aplikasi berbasis web. Bluemix merupakan implementasi dari Arsitektur Cloud yang dikembangkan oleh IBM. Bluemix memudahkan pengembang perangkat lunak untuk membangun, menyebarkan serta mengelola aplikasi mereka berbasis cloud computing secara lebih mudah.Engine yang digunakan pada Bluemix sendiri berbasis Cloud Foundry. Cloud Foundry sendiri merupakan sebuah PaaS (Platform as a Service) berbasis OpenSource yang dikembangkan oleh Vmware dengan bekerja sama dengan Apache License.


Sumber
Secara umum, dengan menggunakan Bluemix kita dapat menjalankan beberapa runtime seperti Java, Ruby dan Node Js. Lebih hebatnya lagi, dengan Bluemix kita juga dapat menambahkan serta menggunakan runtime tambahan yang kita perlukan.

Selain runtime, Bluemix juga menyediakan service berupa template code atau boilerplate. Boilerplate sendiri merupakan suatu bentuk dasar kodingan yang dapat dimodifikasi oleh penggunaa atau pengembang perangkat lunak untuk membangun aplikasi yang sesuai dengan keinginan mereka. Contohnya boilerplate yang tersedia didalam Bluemix adalah Node Js Web Starter, Java Web Starter, Java Cloudant Web Starter, dan lain-lain.


Untuk dapat mencobanya secara langsung, Bluemix menyediakan percobaan gratis (free trial) selama 30 hari pertama penggunaan, bisa langsung dicek disini