Pages

Saturday, 27 December 2014

PROSES DAN MANAJEMEN PROSES PADA LINUX

PROSES DAN MANAJEMEN PROSES

Proses adalah Program yang sedang dieksekusi. Setiap kali menjalankan suatu program, sistem UNIX akan melakukan suatu fork, yaitu melakukan beberapa urutan operasi untuk membuat suatu proses konteks dan kemudian mengeksekusi program tersebut dalam konteks yang sudah dibuat.

Dalam Manajemen proses beberapa hal penting yang harus dikuasai, yaitu :
1. Mengetahui proses yang terjadi Linux
2. Dapat melakukan proses controlling terhadap proses di Linux
3. Menghentikan proses yang tidak dibutuhkan dan mengurangi performa Linux

Tipe-tipe proses dalam Linux, dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu :
  1. Interactive : Proses yang diprakarsai oleh sebuah shell dan berjalan dalam foreground dan background. seperti : terminal, software running, dll.
  2. Batch        : Sebuah seri dari proses-proses yang dijadwalkan untuk dieksekusi pada suatu waktu tertentu, proses batch ini juga tidak berhubungan dengan terminal, tapi menunggu dieksekusi secara sekuensial.
  3. Daemon    : Proses yang diinisialisasi saat booting  untuk membentuk suatu fungsi-fungsi sistem yang dibutuhkan, bila tidak adarequest maka akan berada pada keadaan idle, seperti : LPD, NFS, dan DNS.
Identitas proses memuat beberapa hal penting berikut:
  • Process ID (PID) = pengenal unik untuk proses; digunakan untuk menentukan proses-proses mana yang dibawa ke dalam OS saat suatu aplikasi membuat system call  untuk mengirim sinyal, mengubah, atau menunggu proses lainnya.
  • Mandat (Credentials) = setiap proses harus memiliki sebuah user ID dan satu atau lebih group ID yang menentukan hak proses untuk mengakses sumber daya sistem dan file.
  • Personality = tidak ditemukan dalam sistem UNIX, namun dalam Linux setiap proses memiliki sebuah pengenal pribadi (personality) yang dapat (sedikit) mengubah system call tertentu secara semantic. 

PERINTAH PS

Perintah atau command ps (process status) di gunakan untuk menampilkan informasi proses yang sedang berjalan termasuk nomor PID (Process Identification Number) dari proses tersebut. 
  • Perintah dasar ps
  •  ps -aux | less = menampilan semua proses yang sedang berjalan

  • ps -A atau ps -e = menampilkan semua proses yang sedang berjalan pada sistem

  • ps -U root -u root -N = menampilkan semua proses yang sedang berjalan kecuali root

  • ps -u [user] = menampilkan semua proses yang sedang berjalan pada user tertentu

  • pstree = menampilkan semua proses yang sedang berjalan dalam bentuk tree

 PERINTAH KILL

Perintah kill adalah salah satu perintah daasar Linux yang digunakan untuk menghentikan atau mematikan proses yang sedang berjalan pada Sistem Operasi Linux / UNIX.

Command perintah kill = kill [sinyal] [pid]

Sumber:

LINUX SHELL

A. Command Shell

Command shell adalah sebuah program yang digunakan untuk menerjemahkan perintah menggunakan terminal pada Linux. Command shell mengijinkan user untuk mengeksekusi sebuah perintah dengan mengetikkannya secara manual pada terminal, atau bisa juga secara otomatis menggunakan program yang disebut shell script. Shell bukan merupakan sistem operasi, melainkan merupakan cara untuk terhubung dengan sistem operasi dan menjalankan suatu perintah

B. Bash

BASH merupakan singkatan dari Bourne Again Shell, dimana BASH adalah shell yang dibuat secara bebas dan menggantikan versi standar Bourn Shell (/bin/sh) yang dibuat pada sistem UNIX. BASH memiliki semua fitur yang terdapat pada Bourne Shell, dengan beberapa fitur tambahan yang membuat BASH lebih mudah digunakan dari commang line.

C. Perbedaan Bash dengan DOS Command Prompt


  • Case Sensitivity = pada Linux/UNIX, perintah dan nama file bersifat case sensitive, dimana "EXIT" berbeda dengan "exit".
  • Penggunaan "/" dan "\" = pada DOS, "/" adalah command argument delimiter, sedangkan pada Linux/UNIX adalah pemisah direktori. Pada DOS, "\" adalah pemisah direktori, sedangkan pada Linux/UNIX adalah escape character.
  • Nama File = pada DOS, penamaan file menggunakan "eight dot three" dimana semua file mengikuti format yang diijinkan hingga 8 karakter. Pada Linux/UNIX, penamaan tidak menggunakan file extension.

D. Karakter Spesial

Sumber

E. Eksekusi Perintah

- Perintah PATH = perintah paling umum, anda cukup mengetikkan nama dari program untuk mengeksekusinya.
- Command Syntax = command [-argument] [-argument] [--argument] [file]
- Contoh : ls                      = menampilkan daftar file pada direktori yang sedang diakses
                 ls -l                   = seperti perintah "ls", tetapi daftar file menggunakan "long" format
                 ls -l -color        = seperti "ls -l" tetapi dengan keluaran berwarna
                 cat filename     = menampilkan konten dari suatu file
                 cat -n filename = menampilkan konten dari suatu file dengan nomor baris

F. Linux Help 

  • [nama program] -h atau [nama program] --help = perintah untuk menampilkan halaman bantuan sederhana dari suatu program
  • man [nama program] = perintah untuk menampilkan halaman manual yang berisi perintah paling lengkap pada sebuah program
  • info [nama program] atau pinfo [nama program] = menampilkan halaman info yang merupakan sumber dokumentasi sebuah program

Friday, 26 December 2014

TUTORIAL INSTALASI DEBIAN

Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan tutorial singkat tentang tata cara dalam menginstal OS Debian. Pada tutorial ini, saya menggunakan virtual box, tetapi secara keseluruhan caranya sama dengan instalasi pada drive langsung.

Langkah-langkah:
1. Pilih menu Install pada pilihan awal setelah booting installer Debian
2. Setelah itu, pilihlah bahasa yang anda gunakan
3. Setelah itu, pilihlah tempat anda tinggal, jika tidak ada, pilih saja other lalu cari negara anda berdasarkan benuanya. Jika masih tidak ada, pilihlah negara yang paling dekat dengan tempat anda tinggal. Pilihan ini juga akan menentukan zona waktu yang akan digunakan didalam OS nantinya
4. Setelah itu, pilihlah tipe template keyboard yang anda gunakan, Tipe standar pengguna komputer menggunakan template QWERTY, maka pilihlah "American English"
5. Setelah itu, tentukan nama hostname anda. Hostname digunakan untuk mengidentifikasi nama PC anda dalam sebuah jaringan, dengan kata lain, hostname berfungsi sebagai nama PC anda.
6. Setelah itu, tentukan password root anda. Password root adalah sebuah kode sandi yang digunakan untuk memasuki mode hak akses tertinggi didalam OS nantinya.
7. Setelah itu, pilihlah zona waktu yang anda gunakan
8. Setelah itu, kita akan mengkonfigurasi partisi yang akan digunakan untuk OS Debian ini, pilih "Manual" untuk mengkonfigurasi partisi agar benar-benar sesuai dengan keinginan kita
9. Dalam instalasi ini, saya menyediakan space sebanyak 9GB, maka pembagian partisi yang saya gunakan akan seperti gambar dibawah. Pembagian ukuran partisi TIDAK HARUS mengikuti konfigurasi dibawah, itu tergantung dari keinginan dan jumlah space yang anda sediakan.
10. Jika sudah yakin, maka pilih Yes agar pembagian partisi pada harddisk bisa dilakukan
11. Setelah itu, anda diminta memilih beberapa perangkat lunak yang dapat diinstal berbarengan dengan instalasi OS Debian. Dalam contoh ini saya memilih semua perangkat lunak. INGAT, semakin banyak yang anda pilih, semakin lama waktu instalasi yang dibutuhkan
12. Setelah itu, anda tinggal menunggu instalasi selesai, dan setelah itu anda akan diminta untuk reboot PC anda

13. SELAMAT, instalasi OS Debian telah selesai

SELAMAT MENCOBA







Thursday, 11 December 2014

KONFIGURASI ACCESS POINT

Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan tutorial untuk mengkonfigurasi dalam keterhubungan pada access point, dalam hal ini saya menggunakan modem tipe TP-Link.

  1. Pertama-tama lakukan koneksi kepada modem tp-link dengan menggunakan browser (IE, Chrome, Firefox, dll) lalu ketikkan 192.168.1.1 pada address bar. Setelah itu, anda akan diminta memasukkan username dan password. Setelah masuk maka akan muncul pada halaman seperti gambar dibawah ini.
  2. Setelah masuk, pilihlah menu Quick Start, lalu pilih tombol Run Wizard. Setelah menekan tombol Run Wizard maka akan muncul halaman baru. Lalu pilih Next.
  3. Setelah itu, isilah daerah waktu sesuai tempat anda tinggal.
  4. Setelah itu pilih tipe koneksi yang diberikan oleh ISP (Internet Service Provider) anda.
  5. Lalu isi username, password dan informasi lainnya sesuai dengan yang telah disediakan oleh ISP anda.
  6. Setelah itu anda akan masuk setting access point. Disini anda akan diminta untuk mengisi nama access point, akankah access point anda disebarluaskan (dapat terlihat perangkat lain), tipe autentikasi access point, tipe enkripsi password dan tentu saja password dari access point anda.
  7. Setelah itu anda selesai untuk menkonfigurasi kilat dari modem anda, klik Next untuk menyimpan konfigurasi yang tadi telah dilakukan.
  8. Untuk konfigurasi access point lebih lanjut, pada tampilan awal, anda dapat memilih menu Interface Setup, lalu memilih menu Wireless.